Semuanya berawal dari ketertarikan yang kuat satu sama lain di hari musim panas yang panasnya tak tertahankan. Seorang anak yang anehnya terus muncul dalam pikiran dan membuatnya khawatir. Bagi Ha ji-oh, itu Yoochan, dan bagi Yoochan, itu Ha ji-oh. Keduanya tertanam kuat di hati mereka. Saat mereka mengetahui tentang rasa sakit anak itu, keinginan untuk melindunginya mekar untuk pertama kalinya dalam hidup mereka. Mereka menghadapi kisah mereka sendiri, yang tersembunyi dari publik. Melalui suara para tetangga yang telah menyaksikan rasa sakit mereka, secara sadar atau tidak sadar, mereka menyadari bahwa memilih satu sering kali berarti kehilangan yang lain. Namun demikian, kita harus membuat pilihan. Bahkan jika pilihan-pilihan itu menyebabkan rasa sakit, mereka dapat memilih sikap yang berbeda dari kebencian atau sinisme. Saat itulah dunia kita benar-benar mulai berubah. Dengan secercah harapan bahwa mereka mungkin dapat berdamai dengan kehidupan mereka, Ha ji-oh dan Yoochan mengubah apa yang mereka harapkan menjadi musim panas yang panas dan menyakitkan menjadi musim panas yang paling bersinar dan luar biasa dalam hidup mereka. Yoichan, seorang anak laki-laki yang sedikit berbeda dari yang lain, kehilangan orang tuanya dalam semalam dalam kebakaran misterius. Di pemakaman, ia tak sengaja mendengar isi hati orang lain. Sejak hari itu, tersiksa oleh pikiran orang lain yang tak ingin didengarnya, ia menutup telinganya dengan earphone dan asyik belajar. Lalu, secara kebetulan, ia merasakan ketenangan setiap kali berada di dekat Ha ji-oh, seorang murid baru di lingkungannya. Awalnya, itu hanya rasa ingin tahu dan secercah harapan. Ia mencari Ha ji-oh, berharap bisa lolos dari kebisingan yang mengerikan itu, tetapi seiring berjalannya waktu, ia menyadari ada lebih dari itu. Melihat perasaan Ha ji-oh yang sebenarnya tergambar jelas di wajahnya membuatnya tertawa, sementara kepeduliannya terhadap orang lain, bukan dirinya sendiri, membuatnya marah. Berbagai emosi yang ia rasakan setelah sekian lama terasa agak aneh. Ha jioh pindah dari Seoul ke Beonyeong. Setelah tinggal bersama ibunya seumur hidup, Ha ji-oh memiliki kasih sayang yang istimewa untuknya, sedemikian rupa sehingga ia mulai berlatih judo semata-mata untuk melindunginya. Namun, penyakitnya memaksanya mengunjungi ayah yang tak pernah ia kenal sebelumnya. Aku datang ke sini, seolah didorong oleh ayahku, menuju kemakmuran yang ia bayangkan, tetapi hampir semua toko tutup pukul delapan, orang asing tak disambut dengan hormat, dan satu-satunya barang yang terdaftar di Pasar Wortel hanyalah mesin pengolah tanah dan penyemprot mesin. Setiap hari di sini sengsara. Ayahku, wanita yang tinggal bersamanya, penduduk desa, klub judo yang tak terorganisir, bahkan anak laki-laki yang kutemui di stasiun kereta, semuanya membuatku tak nyaman. Di tengah masa depan yang suram ini, anak laki-laki ini, Yoochan, terus membebani pikiranku. Ia mengaku bisa membaca pikiran, dan rasanya ia memohon untuk diampuni. Seorang anak laki-laki yang bisa mendengar pikiran batin orang lain yang tak ingin ia dengar, seorang anak laki-laki yang merasa ia tak seharusnya dilahirkan. Hingga musim panas yang terik berubah menjadi musim panas yang menyegarkan. Musim panas ketujuh belas kami, yang paling mempesona dan cemerlang dari semuanya.