Judith adalah seorang yatim piatu akibat perang dari negeri yang telah kalah. Demi menyembunyikan identitasnya, ia melarikan diri ke Negara Federal Baja, wilayah netral yang menjanjikan perlindungan. Meski memiliki seorang dermawan anonim yang membantunya bertahan hidup, ia sama sekali tak tahu nama, usia, ataupun rupa orang tersebut. Lima tahun setelah mengirimkan surat ucapan terima kasih kepada sang dermawan, Judith akhirnya menerima balasan darinya. "Nona Judith, bagaimana jika kau menghabiskan musim panas ini di Kediaman Curtis, di Waltz?" Waltz, ibu kota Baja, tempat asal surat itu dikirim, membuat hati Judith berbunga. Ia takjub saat melihat gedung-gedung pencakar langit serta berbagai surat kabar yang tersebar di kota metropolitan—hal-hal yang belum pernah ia saksikan seumur hidupnya. Namun, sesaat setelah ia turun dari kereta, sebuah peringatan tiba-tiba menghampirinya. "Jangan terlalu percaya pada orang yang menjadi penopang hidupmu, gadis buangan." Tanpa sempat memahami maksud dari peringatan itu, Judith justru terseret dalam konflik dengan seorang pemimpin geng berbahaya. "Tak kusangka ada tamu di sini. Dan ternyata seorang wanita pula." Ketika akhirnya ia tiba di kediaman sang dermawan, bukannya bertemu dengan sang pemilik rumah, Judith malah menemukan sosok mencurigakan yang telah lebih dulu menempatinya. "Aku tidak berbagi apa yang sudah ada dalam genggamanku dengan orang lain." Hingga akhirnya, sang pemilik asli rumah itu pun kembali setelah sekian lama pergi. Di tengah musim panas yang menyengat, suasana ganjil mulai menyelimuti sekelilingnya. Bersama tiga pria penuh misteri, pertanyaan-pertanyaan yang selama ini tersembunyi perlahan bermunculan. "Pernahkah kau merasa ada sesuatu yang janggal? Tentang hal-hal yang telah kau hapus dari ingatanmu?" Di antara seorang ningrat dari negeri asing, seorang pengusaha sukses di dunia militer, dan seorang pemimpin geng kelas dua—siapakah sebenarnya sang dermawan anonim yang selama ini menopang hidupnya?