Setelah dua belas tahun, mantan rekan setimnya bukan, duri dalam dagingnya tiba-tiba muncul kembali. Eunsan tidak senang bekerja dengan Ian lagi, karena sudah lama mengubur masa lalunya sebagai pemain hoki es dan kenangan tentangnya. Tidak seperti Eunsan, yang berharap pertemuan mereka hanya akan terjadi sekali saja, Ian bersikeras mempertahankannya dengan tawaran yang tidak dapat ditolaknya. Dengan adik kesayangannya yang terjebak di tengah-tengah, Eunsan dengan enggan setuju, tetapi dia tidak dapat menghilangkan perasaan bahwa Ian memiliki motif tersembunyi. Mengapa Ian terus menariknya lebih dekat? Tidak mungkin orang ini benar-benar memiliki perasaan padanya... benar?