saintess Lilliana yang kini menerima suami kedua. Di hari pernikahannya, ia mengajukan permohonan yang agak cabul kepada Dewi Aurora. Namun sebelum malam pertama, Lilliana yang sempat tertidur sebentar, terbangun dalam kondisi tubuhnya terjepit di antara kamar kedua suaminya. Tak lama kemudian, para suami pun masuk ke kamarnya... Wahai Dewiku, ibuku tersayang. Aku sungguh menyesal telah memikirkan hal-hal tak pantas di pernikahan yang suci. Suami pertamaku terlalu sopan dan kaku... jadi aku sempat sedikit mengeluh. Aku hanya berdoa agar bisa menghabiskan waktu menyenangkan dengan suami keduaku. Meskipun... berharap bisa melakukannya bersama-sama bertiga mungkin memang agak keterlaluan. Namun tetap saja, ibuku, wahai Aurora... Apa perlu sampai membuatku terjebak di dinding seperti ini...?